Semua orang di dunia ini pasti semuanya pernah menunggu. Bahkan seorang bayi pun harus menunggu 9 bulan lamanya untuk melihat dunia. Menunggu juga bagi hampir semua orang adalah kegiatan yang membosankan. Apalagi menunggu sesuatu hal yang belom jelas keadaannya. Kita terus berpacu dengan waktu yang selalu saja bisa berjalan lebih cepat dari apa yang kita harapkan. Begitu banyaknya kegiatan kita sampai waktu 7 hari dalam seminggu pun terasa kurang dari cukup atau bahkan kita kerap berpikir kenapa harus dibuat satu minggu itu 7 hari bukanya 10 atau 11 ?
Yah kita selalu saja sibuk dan sibuk setiap harinya.. Kita mulai bangun tidur saja sudah di sibukkan berbagai macam hal. Mulai dari seorang ibu menyiapkan makan bagi suami dan anak, anak yang bangun pagi untuk belajar karena ada ulangan hari itu, dan ayah yang bingung menyiapkan bahan presentasinya yang sudah dikerjakannya semalaman tercecer. Kita selalu merasa waktu kurang dan kurang..
Hari libur pun sudah hampir disamakan dengan hari proklamasi kemerdekaan suatu negara yang begitu berharganya. Lihat saja bagaimana macet nya jalanan menuju tempat hiburan pada hari libur apalagi libur nasional yang lebih dari satu hari. Tetapi bagi sebagian orang, hari libur malah untuk bekerja atau ada pula yang menikmati liburan tapi pikiran tetap khawatir akan pekerjaannya.. kita tidak pernah benar-benar istirahat dari rutinitas kita.
Edward de Bono, seorang penulis mengatakan untuk menyegarkan otak kita , kita harus melakukan senam otak. Bagaimana caranya? Menurut de Bono, kita harus merubah kegiatan rutinitas kita sehari-harinya, misalnya, kita selalu menyikat gigi mulai dari bagian kanan, maka sebaiknya dirubah dari kiri atau kita selalu parkir pada tempet tertentu saja, maka mulai lah cari tempat lain. Rubah kebiasaanmu yang membosankan itu…
Kapan terakhir kali kita benar-benar relaks dan menikmati hidup tanpa ada gangguan? Kapan terakhir kita menikmati relasi dengan sesama dan Tuhan tanpa ada gangguan? Kapan terakhir kali kita mengistirahatkan pikiran kita dan menikmati hobby lama? Dan sampai kapan kita mau terus khawatir akan hidup kita yang terasa berat, membuat tertekan dan memenjarakan kebebasan kita? Yah… kita selalu saja sadar bahwa kita perlu relaks.. tapi apakah kita benar-benar relaks?
Marilah.. kita berhenti sejenak dari rutinitas pekerjaan maupun kewajiban kita.. tidur lebih lama dari biasanya… mengajak sodara, anak , istri menikmati hari.. menjalin relasi dengan Tuhan dan menikmati kegiatan menyenangkan yang terasa seperti barang langka untuk kita. Sediakan waktu untuk itu… Bahkan Tuhan pun menyediakan hari ke tujuh untuk kita beristirahat.. kenapa kita tidak ambil dan menikmatinya?
Kalau selama ini kita pergi menggunakan motor, mobil atau pun bis , marilah kita mengganti cara kita itu dengan cara baru.. yang selama ini naik motor, cobalah naik bis atau sebaliknya.. cobalah sekali-sekali jalan kaki keliling tempat tinggal kita.. jalan lah lebih pelan untuk menikmati perjalan.. dan kita akan menyadari banyak hal di dunia ini yang sudah kita lewatkan.. Kalau selama ini kita selalu saja konsentrasi pada rutinitas, marilah kita melihat orang-orang di sekitar kita.. kekasih, sahabat, keluarga dan orang-orang di luar sana.. jalin lah relasi dan nikmati hari dan momen bersama tanpa dihantui kekhawatiran akan hidup…
Berjalanlah lebih pelan.. seperti seokor kura-kura yang sedang berjalan menuju garis finish dalam sebuah lomba lari.. bukan sekedar jalan lebih pelan saja.. tapi nikmati hidupmu.. jalin relasi dengan sesama dan Tuhan… Hentikan segala kekhawatiran.. pekerjaan dan pikiran penuh tekanan itu.. nikmati apa yang tidak pernah kita lihat sebelumnya.. mengagumi orang lain.. tersenyum karena tingkah bodoh orang lain.. dan yang terpenting istirahatlah..
Menunggu adalah kegiatan membosankan…? Belum tentu… tergantung apakah kita menikmatinya atau tidak.. itu adalah pilihan dan hidup ini adalah pilihan.. 🙂 salam…
“Kiss your life. Accept it, just as it is. Today. Now. So that those moments of happiness you’re waiting for don’t pass you by.”
“Between the wish and the thing life lies waiting.”
“And in the end, it’s not the years in your life that count. It’s the life in your years.” – Abraham Lincoln
“Because I have loved life, I shall have no sorrow to die.” – Amelia Burr
Artikel yang menarik bos, dapet dari mana yah ?? mau donx liat2.. hehehehehe…
Menunggu.. buat gw menunggu bukanlah sesuatu yang membosankan.. Ada kalanya kita perlu berdiam sejenak tanpa melakukan apa2 dan melepaskan diri sejenak dari segala aktivitas yang sedang kita lakukan..
Sebagai manusia, kita selalu merasa tidak pernah puas dan terikat dengan rutinitas seperti yang lo bilang diatas.. karena itu kita merasa 7 hari dalam 1 minggu itu gak pernah puas.. kalau perlu.. buat apa kita tidur.. menghabiskan waktu kita yang begitu berharga dengan tidur.. Tapi tidur itu penting, karena dengan itu energi kita dapat terisi kembali dan juga merupakan salah satu investasi untuk kesehatan kita ke depan 🙂
So, gw sih setuju banget ama artikel lo.. cobalah untuk sekali2 berjalan lebih pelan.. banyak hal indah di dunia ini yang tak kita sadari karena kita terlalu cepat dalam menjalani hidup kita.. setiap detik dan hembusan nafas dalam hidup kita itu begitu berharga, walau hanya dengan diam dan menunggu sejenak, kita dapat menemukan sesuatu yang indah 🙂
Gw tunggu lagi bos artikel2 yang menarik dari blog lo.. see ya..