Retiring World

Dunia merupakan nama lain dari planet bumi dan segala isinya yang termasuk di dalamnya adalah kita. Dunia kita adalah dunia yang tak pernah berhenti bekerja. Siang dan malam selalu berputar tak pernah lelah. Dunia kita seakan tak pernah berhenti memanjakan kita yang tinggal di dalamnya. Kehangatan, kebutuhan, semuanya seakan tak pernah habis disediakan untuk kita.

Menurut para ilmuan, usia bumi kita ini sekitar 4,5 milyar tahun berdasarkan penghitungan usia batuan tertua yang ditemukan di bumi. Seiring dengan milyaran tahun usianya itu, dunia ini sudah mengalami banyak hal. Berbagai macam kebudayaan hidup dan mati di dunia ini. Berbagai perubahan terjadi. Perubahan paling ekstrim terjadi pada saat dimulainya revolusi industri di Inggris pada abad 19. Kekayaan alam di tambang secara besar-besaran, polusi akibat industri yang dibangun dimana-mana, dan semakin sempitnya habitat hewan dan pohon-pohon liar. Ironisnya hal tersebut masih berlangsung sampai sekarang.

Dunia yang Marah

Di usianya yg sudah senja ini, apakah dunia masih sanggup bekerja untuk kita? Jika dianalogikan seperti orang tua, kita adalah anak-anak kecil yang selalu bernaung di bawah orang tua kita. Jika manusia pada umumnya, mereka akan meninggalkan orang tuanya saat merasa sudah mapan, maka kita tidak akan meninggalkan “orang tua” kita ini, kita selalu berlindung di bawahnya. Kita tidak punya tempat untuk pergi. Apa yang sudah kita lakukan kepada dunia kita ini? Pada zaman modern ini, hal terparah yang dilakukan manusia terhadap dunianya adalah melakukan eksploitasi besar-besaran. Mereka melakukan seolah dunia ini adalah milik mereka sendiri atau yang lebih parah seakan hal itu sudah sepatutnya dilakukan.

Dunia pun berubah secara signifikan, dunia mulai menunjukkan kemarahannya atas perilaku manusia ini.

Dunia menunjukkan kemarahannya dengan berbagai bencana yang merugikan manusia. Berbagai bencana besar tercatat, tsunami yang melanda Asia Tenggara dan Asia Selatan, badai Katrina di Amerika, gempa bumi di Pakistan tahun 2005, gempa bumi di Kobe, Jepang tahun 1995, gempa yang tercatat paling menghancurkan pada zaman modern ini adalah gempa bumi di Tangshan, China tahun 1976 yang menewaskan 200.000 – 600.000 orang, yang baru-baru ini terjadi adalah peristiwa lumpur Lapindo di Indonesia yang masih belum terpecahkan sampai sekarang, banjir besar yang melanda China bagian utara, Badai yang melanda New York dan juga Jepang. Masih banyak lagi bencana yang terjadi di sekitar kita. Para ilmuwan mengaitkan peristiwa bencana yang terjadi belakangan ini sebagai akibat dari Global Warming atau pemanasan global.

Pemanasan Global

Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi. Planet Bumi telah menghangat (dan juga mendingin) berkali-kali selama 4,5 milyar tahun sejarahnya. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan dianggap disebabkan aktifitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lainnya yang dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Ketika atmosfer semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak panas dari Matahari yang dipancarkan ke Bumi.

Rata-rata temperatur permukaan Bumi sekitar 15°C (59°F). Selama seratus tahun terakhir, rata-rata temperatur ini telah meningkat sebesar 0,6 derajat Celsius (1 derajat Fahrenheit). Para ilmuan memperkirakan pemanasan lebih jauh hingga 1,4 – 5,8 derajat Celsius (2,5 – 10,4 derajat Fahrenheit) pada tahun 2100.

Kesadaran Kita Sebagai Manusia

Dengan berbagai hal yang sudah terjadi, dunia ini berharap kita bisa sadar dan mau merubah kelakuan kita. Seperti ketika ayah atau ibu kita marah kepada kita, berharap kita menjadi lebih baik. Lalu? Apakah manusia sadar?? Sebagian kecil manusia mulai sadar untuk berubah dan mulai berkampanye untuk menyadarkan manusia lainnya seperti yang ditunjukkan organisasi Greenpeace. Masih banyak sekali manusia yang tidak sadar atau pura-pura tidak sadar akan hal ini. Mereka pura-pura menutupi fakta yang ada demi kepentingan masing-masing. Banyak sekali hal-hal kecil yang bisa kita rasakan seperti musim kemarau yang panjang, iklim yang tidak lagi menentu, panas yang berlebihan pada siang hari, bencana-bencana aneh yang timbul dan masih banyak hal lainnya.

Manusia adalah makhluk yang paling bertangung jawab akan masalah-masalah lingkungan yang terjadi belakangan ini. Pada dasarnya sikap manusia adalah selalu bertindak saat segala sesuatunya sudah terjadi atau sudah terlambat. Karena itulah kita harus mulai merubah pola pikir semacam itu agar segala sesuatunya tidak menjadi sia-sia. Seperti yang dikatakan Al Gore, mantan wakil presiden Amerika era Bill Clinton, jika kita tidak bertindak sekarang, 10 tahun lagi sudah akan terlambat dan dunia ini sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Sebagai generasi muda, apa yang harus kita lakukan? Sebagai generasi tua apa yang harus kita lakukan? Janganlah bertanya, tetapi segeralah bertindak. Apa pun itu, besar atau kecil pengaruhnya, lakukan yang bisa kita lakukan. Sekarang!!

Pernahkah kita berpikir, apa yang akan di alami anak-anak kecil usia dibawah 5 tahun saat ini sekitar 50 tahun lagi? Apakah mereka masih punya kesempatan mendiami dunia yang indah? Apakah mereka masih bisa keluar rumah untuk bermain-main?

Saat ini, apakah hidupmu sudah menjadi hidup yang berarti?

Albert Einstein pernah berkata , Only a life lived for others is a life worthwhile. Annie Dillard menyambungnya dengan, How we spend our days is, of course, how we spend our lives.

Apakah yang sudah kita lakukan untuk orang lain dan generasi mendatang? Apakah kita menghabiskan hari-hari kita dengan penuh kesia-siaan?

Beberapa hal yang dapat kita lakukan (dirangkum dari climatecrisis.net dan greenpeace.org) adalah :

  1. Menghemat energi sebisa mungkin. Baik itu energi listrik, air dan panas.
  2. Sebisa mungkin mengurangi penggunaan kendaraan bermotor yang menghasilkan gas CO2 yang berlebihan.
  3. Melakukan daur ulang terhadap beberapa barang yang masih bisa dipakai.
  4. Ikut gerakan penghijauan dilingkungan kita.
  5. Mendukung gerakan pemerintah untuk memperbaiki lingkungan.
  6. Mulailah dengan dirimu sendiri dulu!!
  7. Mencoba untuk mengajak orang lain melakukan hal yang sama.

Saat ini manusia berpikir untuk mencari planet lain yang dapat di huni. Sudah banyak penelitian untuk mencari kemungkinan tentang hal ini dengan dipimpin oleh NASA di Amerika. Pertanyaan yang muncul, apakah yang membedakan kita yang disebut manusia modern ini dengan manusia purba zaman dahulu yang hidup secara nomadik?

Marilah kita mulai sekarang dengan melakukan sesuatu yang bisa kita lakukan, bukannya dengan menutup-nutupi atau mencari celah lain untuk dirusak. Kita perbaiki apa yang sudah kita rusak demi kelangsungan hidup manusia yang lebih baik lagi.

The miracle is not to fly in the air, or to walk on the water, but to walk on the earth. ~Chinese Proverb~

 

PENULIS

 

Referensi :

http://www.talkorigins.org/faqs/faq-age-of-earth.html

http://www.eas.slu.edu/hazards.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global

http://www.globalwarming.org/

http://planetquest.jpl.nasa.gov/index.cfm

http://climatecrisis.net

http://algore.com

http://greenpeace.org

1 thought on “Retiring World

  1. david fatandi says:

    faktanya planet bumi, tempat tinggal permanen kita, ini sudah terkena penyakit-penyakit degeneratif baik akut maupun kronis yang sangat membahayakan eksistensi ras manusia, karena bumilah satu-satunya pondok kehidupan kita

    sekarang, yang paling penting adalah, kita harus, harus, dan harus melestarikan dan menjaga lingkungan hidup dunia ini agar penyakit-penyakit bumi tidak kambuh lagi apalagi sampai mengakibatkan kematian

Comments are closed.